Medan – Terbongkarnya Penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 2 kilogram di Bandara Haluoleo, Kendari, berhasil digagalkan aparat gabungan dari Bea Cukai, BNN, dan Kepolisian, Sabtu (25/10/2025). Pelaku yang diketahui seorang pria berinisial AR (32) mencoba membawa sabu tersebut dengan cara menyembunyikannya di dalam koper berlapis makanan kering dan pakaian.
Modus Canggih Tapi Ketahuan di X-Ray

Baca Juga : Harga Emas Antam di Medan Turun Hari Ini, Cek Rinciannya
Kasubdit Narkotika Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Rinaldi Santoso, menjelaskan bahwa modus penyelundupan ini cukup rapi. Pelaku memanfaatkan kemasan makanan ringan dan bungkusan kopi instan untuk menyamarkan barang haram itu. Namun, petugas X-Ray mencurigai adanya benda padat tak biasa di dalam koper milik pelaku.
“Pelaku berusaha bersikap tenang, tapi dari hasil pemeriksaan sinar X terlihat ada paket mencurigakan berbentuk balok kecil. Setelah dibuka, ditemukan dua bungkus sabu berukuran besar yang dibalut rapi dengan aluminium foil dan lakban hitam,” ujar Rinaldi.
Pelaku yang hendak terbang menuju Makassar itu langsung diamankan ke ruang pemeriksaan khusus sebelum akhirnya digiring ke Kantor BNNP Sultra untuk penyelidikan lebih lanjut.
Pelaku Mengaku Dapat Upah Rp 20 Juta
Dalam pemeriksaan awal, AR mengaku hanya sebagai kurir yang diminta mengantarkan barang tersebut ke seseorang di Makassar. Ia mengaku tergiur karena dijanjikan upah sebesar Rp 20 juta setelah barang sampai di tujuan.
“Saya cuma disuruh antar, nggak tahu isinya sabu. Baru dikasih koper di penginapan,” dalih AR saat diinterogasi petugas.
Namun, aparat tak begitu saja percaya. Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa AR sudah dua kali melakukan pengiriman serupa dalam tiga bulan terakhir. Diduga kuat, ia merupakan bagian dari jaringan narkoba lintas provinsi yang beroperasi dari Kalimantan menuju Sulawesi.
Barang Bukti dan Jejak Jaringan
Selain dua bungkus sabu seberat total 2 kilogram, petugas juga menyita handphone, tiket pesawat, dan uang tunai Rp 3 juta sebagai barang bukti. Dari isi percakapan di ponsel pelaku, aparat menemukan chat dengan seseorang yang diduga bandar besar yang kini sedang diburu.
“Kami sudah identifikasi nomor pengirim dan penerima barang. Saat ini, tim sedang memburu dua tersangka lain yang berada di Makassar dan Samarinda,” ungkap Kepala BNNP Sultra, Brigjen Pol Wahyu Adi.
Barang bukti sabu tersebut diperkirakan bernilai lebih dari Rp 3 miliar di pasaran jika berhasil diedarkan.
Bandara Haluoleo Jadi Titik Awal Pengawasan Ketat
Kasus ini menambah daftar panjang upaya penyelundupan narkoba melalui jalur udara di Sulawesi Tenggara. Bandara Haluoleo kini menjadi titik fokus pengawasan, terutama terhadap penumpang dari daerah rawan narkotika seperti Kalimantan, Aceh, dan Sumatera Utara.
“Kami akan memperketat seluruh jalur masuk, termasuk pemeriksaan kargo dan bagasi penumpang. Teknologi X-Ray terbaru sudah kami gunakan, tapi kewaspadaan petugas tetap jadi kunci utama,” ujar Kepala Bea Cukai Kendari, Dwi Prasetyo.
Ia juga mengapresiasi kerja sama antarinstansi yang berhasil menggagalkan penyelundupan tersebut sebelum barang haram itu beredar di masyarakat.

![20251111-8f1f3395-7e23-4931-8fd5-5d6edd8b0b1c[1]](http://k9krw.com/wp-content/uploads/2025/11/20251111-8f1f3395-7e23-4931-8fd5-5d6edd8b0b1c1-148x111.jpeg)

![demo-tutup-tpl-1762750088756_43[1]](http://k9krw.com/wp-content/uploads/2025/11/demo-tutup-tpl-1762750088756_431-148x111.jpeg)
![saksi-kasus-hansip-ditembak-pelaku-curanmor-1762675471014_169[1]](http://k9krw.com/wp-content/uploads/2025/11/saksi-kasus-hansip-ditembak-pelaku-curanmor-1762675471014_1691-148x111.jpeg)
![Suasana-penjualan-monja-di-Pasar-Simpang-Melati-Medan-1[1]](http://k9krw.com/wp-content/uploads/2025/11/Suasana-penjualan-monja-di-Pasar-Simpang-Melati-Medan-11-148x111.jpg)